Unknown
Aku mencintaimu,
Seperti semilir angin yang menggesek ilalang
Hadir hanya untuk dirasa, tanpa perlu diucap
Dalam diam kunikmati tiap hembusannya
Mungkin tinggal sunyi yang tersisa
Diam seribu bahasa, pun tak ucap satu kata
Hanya ada tatap mata yang mengandung sejuta makna
Tatapan itu menembus batin ini
Merasuk ke dalam sukma, meluruh hingga sumsum tulang
Pudar hampa terganti cinta yang memekar
Tumbuhkan rindu penasaran di tiap detiknya
Namun cinta, hadir dengan sendirinya dalam kesunyian
Ingin slalu dikekalkan meski dalam hening
Unknown
Menunggu dan ditunggu, 
Apa bedanya?
Menunggu akan suatu kepastian
Sedangkan kepastian itu sendiri menunggu untuk ditunggu
Tak ingin beranjak,
Hanya diam dan menunggu
Keduanya sama tak ada satu beda
Tak ingin memulai,
Namun tak ingin mengakhiri jua
Lalu,
Dapatkah mengakhiri sesuatu yang bahkan tak pernah dimulai?
Unknown
Keberadaannya seperti angin,
Tak pernah dapat kulihat,
Hanya dapat kurasa hadirnya,
Tak akan mampu kugapai,
Pergi dan datang sesukanya,
Tanpa ku tau kapan waktunya.