Unknown
Kau selalu temaniku
Dalam suka pun duka yang mengadu
Dalam canda juga perih liku
Bersama, kita kan selalu

Lautan samudera pasti terarungi

Bukit gunung pun tak mustahil tuk terdaki
Semua pasti mudah kujalani
Sebab, kau slalu ada disisi

Aku tau, kita takkan selamanya bersama

Suatu saat pasti kan pisah timbulkan lara
Namun terpisah raga, bukan berarti terpisah jiwa 
Rasa kita ada tak untuk mudah lenyap pun sirna

Suatu saat nanti
Bila kita telah hidup masing-masing
Ku yakin pasti kita takkan saling melupa
Karna kenangan pasti kan ada tersisa

Suatu saat nanti
Jika takdir berkata kita harus berpisah
Dapatkah kita berdiam sejenak
Untuk mengingat suka duka yang kita lalui

Suatu saat nanti
Aku pasti kan merindumu
Diam dan resapi dalam hening
Memahami arti persahabatan yang tlah kau ajarkan
Unknown
Seiring mekar harumnya bunga melati
Detik demi detik terlewati
Generasi demi generasi pun silih berganti
Temani gelisahnya risau hati

Bumi pertiwi lesu lunglai tak berdaya
Seakan menangis kecewa melihat anak bangsa
Yang terpengaruh budaya mimikri jagad raya
Pribadinya terbuai lemah tanpa kuasa

Rintik hujan tak mau berhenti berderai
Menandakan kerasnya hidup yang memaksa
Semuanya takkan pernah bisa jelas terurai
Anak bangsa tak mendapatkan asa

Mereka hanya menjadi butiran debu kecil
Tercampakkan oleh bebatuan yang keras dan tajam
Hanya bersabar menerima hinaan terkucil
Tak ingin bangkit dengan pikiran yang tajam

Mereka yang terbelenggu oleh globalisasi dan ambisi
Terjerat oleh paradigma yang berada
Menciptakan ilusi untuk berkolusi
Terkontaminasi oleh euforia dalam dada

Wahai anak bangsa sang pelipur lara
Bukalah mata dan melihat dunia
Kikislah habis segala masalah dan perkara
Ciptakan gairah kebangkitan yang membara

Namun aku percaya, suatu saat nanti
Butiran debu akan menjadi hamparan bunga melati
Yang putih, bersih, tak dapat mati 
Mengharumkan citra nama bangsa sejati

Bumi pertiwi akan tertabur amal bakti
Anak bangsa menyinari dunia dengan cahaya
Membuktikam bahwa mereka tlah bangkit dari luka hati
Karna anak nusantara, cerdas berkarya
Unknown
Wajah yang menorehkan senyuman,
Hatinya tak tentu berbunga,
Bahkan ia pecah, hitam, berduka,
Tak semerah rona pipinya,
Tak semerekah bibir mungilnya.