Unknown
Hitam tak lagi pekat
Pun putih , tak lagi jernih
Tak ada hitam atau putih
Hilang seluruh warna
Darah tak lagi merah
Pun air, yang tak lagi terlihat biru
Tak ada pelangi yang berhilir di angkasa
Lenyap segala warna

Inikah yang disebut-sebut akhir dunia?
Entah, namun kurasa iya
Karna hidup hakikatnya slalu berwarna
Sedangkan kini tak lagi warna
Mengapa aku di sini?
Tak ada jiwa yang berwarna
Pun jiwaku yang menjadi salah satu tak berwarna
Inikah perjalananku menuju tempatNya?
Kelam... Akh!
Unknown
Mata ini slalu pandangi senyum yang tergoreh dengan tulus
Buah hati yang slalu mendapat cinta dari orangtuanya
Ceria dan bahagia dengan binar matanya
Sempurna tanpa harus mendengar bisingnya pertengkaran 
Ada sepercik rasa iri yang bergemuruh dalam dada
Bahagianya mereka yang slalu mendapat cinta
Jauh berbeda dari aku yang tak pernah mendapatinya
Aku yang tak tau arti dari bahagia
Terlalu lupa dengan rasa sakit
Tak bisa membeda mana bahagia mana sakit, hampa

Sungguh aneh bukan?
Memiliki orang tua utuh namun tak pernah mengenal cinta
Anak kandung yang diperanaktirikan dan terasingkan
Sedangkan mereka juga slalu beradu di tiap detiknya
Bosanku, berada dalam konflik yang tak mungkin usai
Orang yang kusayang membunuhku dengan siksa batin
Aku hanyalah anak yang menginginkan harmonisnya keluarga
Terpaksa bersikap kritis dengan segala sikap mereka
Untuk memperisai diri agar tak terlalu jatuh
Agar tak lepas akal lalu memusnahkan segalanya
Unknown
Terkadang, orang yang ada di sekitar kita,
Pun orang yang paling dekat dengan kita,
Masih tidak dapat memahami apa yang kita rasakan.