Unknown
Rasa ini terasa begitu sederhana.
Berawal dari tatap mata,
Yang mula hanya hadir dalam diam,
Yang saling mencari, saling menunggu,
Hingga akhirnya, Tuhan merestui tuk saling bertemu.
Unknown
Aku terslimuti oleh ketakutan
Kesakitan akan luka itu belum sepenuhnya terobati
Basah, masih sama basahnya seperti hal itu baru terjadi
Mempertahankan suatu hubungan, 
dimana hanya aku seorang yang berjuang
Disakiti, dikecewakan, dijatuhkan, 
hingga berakhir dengan ditinggalkan
Agar ia bisa kembali dengan seseorang 
yang pernah hadir dalam hidupnya sebelum aku
Tidak, bukan hanya seorang.
Tetapi juga orang lain yang baru saja masuk dalam hidupnya
Seluruh emosiku meluap dan pikiranku porak poranda
Berusaha tegar dan membangun benteng untuk hati
Menyembunyikanku dalam kesunyian
Membatasiku agar tidak jauh melangkah

Namun tiba-tiba kau hadir di kekacauanku
Hadir dengan perasaan dan kekacauan yang sama
Menerobos masuk tanpa permisi dalam hidupku
Membuatku terlena hingga aku lepas kendali
Tak menduga bahwa benteng yang kubuat,
tak cukup kuat untuk menahanmu masuk
Sekali lagi aku takut, jatuh dengan cara yang sama
meski dalam lubang yang berbeda
Aku benci kepada diriku sendiri
Benci pada hatiku yang begitu mudah mencintaimu
Benci pada cinta yang begitu mudah berkembang
Namun, percuma saja aku membenci
Karna cinta terlanjur hadir dan tak bisa diungkiri
Membuatku benar-benar luluh di hadapanmu
Mencintaimu, 
Seperti belum pernah ada cinta yang hadir sebelum kamu
Unknown
Aku merangkak dalam gulita sunyi
Tertatih di kesendirianku
Sepi tenggelam dengan misteri
Kebahagiaan merangkap buaian
Dalam kesunyian hadir tenang dalam pancarku
Namun itu semu
Sebab ada takut yang tersembunyi
Ada rasa yang mengganjal dalam dada
Sesuatu yang tak mungkin dapat untuk dikata
Dimengerti pun mungkin tak akan bisa
Hanya mendesakku untuk tetap menunggu
Hingga sesuatu itu dapat nyata dengan sendirinya
Unknown
Dalam hening ini,
Cinta tumbuh dengan sendirinya,
Mengakar kuat dalam sepersekian detik,
Menjulang tinggi dan layangkan kasih,
Namun, biar saja sunyi yang menjadi saksi.
Unknown
Aku mencintaimu,
Seperti semilir angin yang menggesek ilalang
Hadir hanya untuk dirasa, tanpa perlu diucap
Dalam diam kunikmati tiap hembusannya
Mungkin tinggal sunyi yang tersisa
Diam seribu bahasa, pun tak ucap satu kata
Hanya ada tatap mata yang mengandung sejuta makna
Tatapan itu menembus batin ini
Merasuk ke dalam sukma, meluruh hingga sumsum tulang
Pudar hampa terganti cinta yang memekar
Tumbuhkan rindu penasaran di tiap detiknya
Namun cinta, hadir dengan sendirinya dalam kesunyian
Ingin slalu dikekalkan meski dalam hening
Unknown
Menunggu dan ditunggu, 
Apa bedanya?
Menunggu akan suatu kepastian
Sedangkan kepastian itu sendiri menunggu untuk ditunggu
Tak ingin beranjak,
Hanya diam dan menunggu
Keduanya sama tak ada satu beda
Tak ingin memulai,
Namun tak ingin mengakhiri jua
Lalu,
Dapatkah mengakhiri sesuatu yang bahkan tak pernah dimulai?